Simpulan Kajian Umum – Menyiapkan Generasi Berakhlaqul Karimah

Kajian Umum Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang bagaimana Menyiapkan Generasi Berakhlaqul Karimah. Kajian dibawakan oleh Ust. Idrus Ramli. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Para pemuda pada saat ini menghadapi tantangan-tantangan modern yang banyak membawa dampak pada perubahan perilaku, perubahan akhlak masyarakat, tatanan dan sistem sosial yang jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Tentu hal ini merupakan dampak modernisasi yang tidak terbendung. Kita dulu tidak bisa membayangkan bahwa modernisasi akan berdampak pada sistem dan tatanan masyarakat secara luas.

Rasul pernah bertanya, bagaimana sikapmu wahai umat-Ku apabila kamu telah berpakaian fitnah. Fitnah itu adalah suatu godaan manusia yang dampaknya negatif dan buruk. Fitnah dapat merusak iman, akhlak, maupun mengganggu ibadah kita.

TV, handphone, internet, ini dianggap sunnah, artinya bukan sesuatu yang buruk tetapi sunnah. Akibat dari hal ini adalah anak-anak kecil cepat sekali pertumbuhannya menjadi dewasa. Jika fitnah menyebar karena teknologi, maka masyarakat juga terpengaruh.

Gaya hidup juga menyebar di masyarakat. Jika ada orang membeli barang yang jelek atau bekas, maka ia merasa malu pada teman-temannya. Sebenarnya hal ini bukanlah kebutuhan, tetapi pandangan gaya hidup mewah yang menyebar di masyarakat.

Sahabat bertanya pada rasul, kapan masa itu akan datang? Rasul menjawab, bahwa masa itu adalah ketika banyak penceramah tetapi sedikit orang yang mengerti ilmu agama. Pada zaman seperti sekarang, kita dituntut untuk mengerti ilmu agama, maka janganlah ditelan mentah-mentah apa yang kita terima atau dengarkan.

Lalu Rasul menjawab juga, masa itu adalah masa ketika banyak pejabat negara tetapi sedikit yang amanah. Selanjutnya, adalah ketika banyak orang-orang yang menyebarkan paham-paham baru yang menyesatkan dengan tujuan  keuntungan semata. Selain itu, juga masa ketika banyak orang mencari ilmu bukan karena pemahaman agama tetapi hanya mencari titel/gelar saja.

Artinya, pada zaman seperti sekarang, kita sebagai orang tua maupun orang muda dituntut untuk menjaga nilai-nilai ilmu agama. Sebagai orang tua, kita perlu mendidik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan berakhlaqul karimah. Anak-anak muda juga harus memiliki akhlaqul karimah untuk dapat menghadapi tantangan-tantangan zaman ini.

Kegiatan Pekan Keempat Maret 2019

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut ini informasi tentang kegiatan rutin pada pekan ini yang akan diselenggarakan di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Semoga dengan mengikuti serangkaian kegiatan ini dapat semakin meningkatkan ketaqwaan kita.

 

Kajian Umum Muslimah dari Majlis Ta’lim Az-Zahra untuk pekan ini diadakan pada hari Rabu, 27 Maret 2019 Pkl. 10.00 – 11.30 WIB di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian kali ini akan membahas Kitab Riyadhush Sholihin bersama Ust. Ihsan Hakim. Untuk info lebih lanjut dari Majlis Ta’lim Az-Zahra, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

 

Hadirilah: Khotib dan Imam Jum’ah yang akan diselenggarakan pada Jum’at, 29 Maret 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah Shalat Jum’at kali ini akan diimami oleh Ust. Dr. H. Yusuf Shiddiq, MA.

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pada pekan ini akan diselenggarakan tanggal 30 Maret 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Fiqih Tematik dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Yusuf Shiddiq, MA.

Simpulan Kajian Umum Sabtu – Istiqomah

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Istiqomah. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Sodiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Menurut para ulama, kebaikan itu hanya akan baik dengan Istiqomah. Jika kebaikan itu tidak ditambah Istiqomah, maka kebaikan itu tidak menjadi baik.

Istiqomah berarti konsisten taat pada Allah. Istiqomah itu diibaratkan  sebagai gunung yang tidak pernah meleleh meskipun panas, tidak pernah beku meskipun dingin, tidak pernah bergerak meskipun ada badai angin, tidak hanyut karena banjir.

Maka orang Istiqomah itu harus seperti gunung. Tidak boleh menjadi sombong karena pujian, tidak boleh surut karena dicela, tidak boleh tergerak karena nafsu, dan tidak boleh hanyut dengan keinginan dunia.

Yang biasanya menghancurkan Istiqomah itu adalah karena pujian. Untuk melihat seberapa seseorang kuat karena Allah, maka orang Istiqomah itu wajib ikhlas. Tarikan nafsu dan tarikan dunia itu sangat hebat untuk merusak ketaatan manusia pada Allah. Nafsu tidak pernah menjanjikan apa-apa, kecuali kehinaan.

Oleh karena itu, para ulama ahli Tasawuf mengatakan bahwa nafsu itu seperti lubang tanpa dasar. Mau diisi apa saja, tidak akan pernah tercukupi. Jika seseorang menggunakan kepentingan nafsunya dan agama sebagai bungkusnya, maka ini bahkan lebih jahat daripada kejahatan yang nyata.

Karena itu, siapapun wajib belajar untuk menahan diri dari keinginan dunia ini dan wajib belajar Istiqomah.

Kadang-kadang, seseorang itu ingin bertaubat, sehingga meninggalkan pekerjaan dan beribadah sebanyak-banyaknya. Ingin berdakwah ke mana-mana hingga meninggalkan keluarganya. Janganlah terlalu berlebihan.

Yang Allah minta adalah Istiqomah. Orang yang selalu bersama Allah, tidak perlu bersusah hati, karena ia akan selalu mendapatkan naungan-Nya.

Para Auliah merumuskan bahwa Istiqomah ada tiga tingkatan: yaitu At-Taqwim, Al-Iqomah, lalu Al-Istiqomah.

At-Taqwim adalah ibadah sambil menjaga diri dari nafsu agar tidak berbuat dosa ataupun maksiat.

Al-Iqomah, tingkatan selanjutnya, yaitu adalah ibadah sambil membersihkan batin kita dari sifat-sifat buruk dan berusaha memunculkan sifat-sifat baik.

Dan jika sudah konsisten, batin kita akan semakin mendekat pada hadirat Allah, maka sampailah kita pada tingkatan Al-Istiqomah.

Kegiatan Pekan Ketiga Maret 2019

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut ini kami sampaikan informasi tentang kegiatan rutin yang akan diselenggarakan Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Semoga dengan mengikuti serangkaian kegiatan ini dapat semakin meningkatkan ketaqwaan kita.

 

Kajian Umum Muslimah pekan ini dari Majlis Ta’lim Az-Zahra diadakan hari Rabu, 20 Maret 2019, Pkl. 8.30 – 11.30 WIB di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah kajian yang akan membahas Kemuliaan Mengurus Jenazah ini akan dibawakan oleh Ust. Rusmono Hy. S. Pd. I. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

 

Hadirilah: KHOTIB & IMAM JUM’AH yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 Maret 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah shalat Jum’at kali ini akan diimami oleh Ust. Dr. Faisal Hamdani, MA.

 

Kajian Umum Safari Sabtu Shubuh (S3 FMMB) pekan ini diadakan tanggal 23 Maret 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. M. Jazir ASP.

 

Hadirilah: Kajian Umum Bulanan yang akan diselenggarakan Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada hari Sabtu, 23 Maret 2019 Pkl. 13.30 – selesai. Kajian kitab kali ini akan membahas hal-hal yang dapat Menyebabkan Rasul Marah. Insya Allah kajian kali ini akan dibawakan oleh narasumber Ust. Oemar Mita, Lc.

Simpulan Kajian Sabtu Shubuh – Kisah dan Teladan Nabi Adam SA

Kajian Umum Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Kisah dan Teladan Nabi Adam SA. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Andi Rahman, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Kisah Nabi Adam dalam Al-Qur’an terdapat dalam surat Al Baqarah dan Al A’raf. Kisah-kisah tersebut disampaikan secara berulang-ulang, karena suatu nilai harus disampaikan secara berulang supaya dapat dipahami.

Dalam surat Al Baqarah ayat 30, Allah menyatakan bahwa Dia akan menciptakan makhluk yang akan menjadi pengatur di bumi. Lalu, dalam ayat 31, Allah menciptakan Nabi Adam, dan Allah buktikan bahwa Nabi Adam lebih layak menjadi khalifah dengan cara kontestasi.

Singkat kata, Nabi Adam menang dibandingkan semua makhluk yang ada di bumi, sehingga ia terpilih menjadi khalifah. Allah meminta malaikat untuk hormat pada Adam, sedangkan iblis tidak mau hormat pada makhluk yang tercipta dari tanah.

Iblis tidak mau minta maaf pada Allah karena membantah, tetapi malahan ia meminta pada Allah supaya dipanjangkan umurnya hingga hari kiamat supaya ia bisa menyesatkan anak cucu Adam.

Adam diperintahkah untuk tinggal di surga dan makan apa saja yang ia inginkan tapi jangan dekati pohon yang dilarang. Lalu, Iblis datang untuk mengganggu. Dalam surat Al A’raf ayat 20, yang dirayu oleh Iblis adalah Adam dan Hawa, bukan hanya Hawa. Yang salah bukan Adam dan Hawa, karena sesungguhnya mereka adalah korban. Yang salah tetap Iblis yang menjerumuskan Adam dan Hawa.

Kemudian, Allah menyeru pada Adam dan Hawa, bukankah Allah telah melarang kalian engkau dari pohon itu. Allah tetap mengampuni kesalahan Adam dan Hawa, tetapi Allah menurunkan mereka berdua dari surga ke bumi.

Allah adalah At-Tawwab, artinya adalah Dzat yang sangat menerima taubat. Manusia adalah Taib, artinya adalah orang yang bertaubat.

Hal menarik untuk diteladani dari kisah Nabi Adam adalah: untuk hidup lebih tenang, maka kita harus selalu kembali pada Allah. Kita harus ingat, bahwa pintu taubat tidak diterima ketika: nyawa sudah sampai tenggorokan, saat sudah turun azab, dan saat matahari terbit dari barat.

Untuk itu, agar hidup tenang dan bahagia, maka perbanyaklah taubat. Karena Nabi Adam yang kesalahannya hanya satu saja langsung bertaubat pada Allah. Oleh karena itu, kita harus meneladani Nabi Adam.