Kajian Islam Tafsir Tematik Surat Al-Qasas

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Kandungan Ayat Surah Al-Qasas Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Andi Rahman, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Qasas memiliki makna, yaitu kisah yang terjadi pada masa lampau. Sementara itu, Tariq artinya adalah sejarah terkait kumpulan kejadian pada suatu tempat di waktu tertentu.

 

Ada pula Biografi atau disebut Sirah Nabawiyah, yaitu sejarah tentang satu orang saja. Lalu, manaqib atau manqib, yang merupakan cerita bagus tentang seseorang. Lalu, ada juga istilah Usthur, yaitu cerita yang paling baik dalam Al-Quran, cerita yang pasti benar dalam Al-Quran.

 

Terdapat beberapa karakteristik terkait kisah-kisah dalam Al-Quran: yang pertama, kisah dalam Al-Quran itu diulang-ulang. Kisah Nabi Adam ada di Surat Al-Baqarah, Ali-Imran, Al-A’raf. Kisah Nabi Musa dan Fir’aun juga mengulang, di Al-Baqarah, dan di surat-surat lainnya.

 

Kedua, kisah dalam Al-Quran itu tidak selalu menyebutkan nama. Ada beberapa tokoh muncul namanya, tetapi tokoh lainnya jarang disebut. Ada tokoh-tokoh yang disebut namanya itu, karena kebaikannya sangat besar, atau sebaliknya karena kezalimannya sangat besar.

 

Ajaran Al-Quran mengajarkan kita untuk mencari kebahagiaan akhirat, tetapi tidak juga lupa untuk kebahagiaan selama hidup di dunia. Namun, kebaikan yang Allah siapkan di akhirat lebih hebat dari yang kita lihat di dunia ini.

 

Kebahagiaan akhirat itu diberikan kepada orang-orang yang tidak terlalu tinggi kemauannya, sehingga berlebih-lebihan, misalnya menjadi kaya harta yang berlebihan dan menjadi sangat sombong seperti kisah Qarun yang dilaknat Allah dengan menenggelamkannya bersama harta-hartanya ke dalam bumi.

 

Semoga kisah dalam Al-Qasas tersebut dapat memberikan kita pelajaran bagaimana untuk bersikap selama hidup di dunia yang sementara ini.

Kegiatan Masjid Baitussalam BSD Pekan Keempat Mei 2019

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut informasi kegiatan yang akan diselenggarakan pekan ini di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Mari meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan menjalankan puasa dan ibadah selama bulan Ramadhan ini.

 

Kajian Umum Muslimah tiap hari Rabu dari Majlis Ta’lim Az-Zahra Masjid Baitussalam The Green, BSD City selama bulan Ramadhan 1440 H LIBUR. Insya Allah setelah bulan suci Ramadhan, kajian akan dilanjutkan kembali. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

 

Masjid Baitussalam The Green, BSD City mengadakan Kajian Satu Aspal untuk seluruh driver OJOL (Ojek Online), OPANG (Ojek Pangkalan), pengemudi taksi dan komunitas operator kendaraan umum. Kajian ini diadakan setiap hari Kamis, Pkl. 10.00 – 11.30 WIB selama bulan Ramadhan. Narasumber kajian ini dibawakan oleh Ust. Ahmad Syukri dan Ust. Umam Said. Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi Ust. Umam 0823 1244 7171

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini diselenggarakan tanggal 25 Mei 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Fiqih Tematik dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Yusuf Shiddiq, MA.

 

Hadirilah: Bedah Buku dan Ifthor di Masjid Baitussalam The Green BSD City, dengan membahas buku berjudul “Kunci Rahasia Ilmu Kasyf Imam al-Ghazali” yang akan diadakan hari Sabtu, 25 Mei 2019 Pkl. 16.30 – selesai. Narasumber bedah buku kali ini langsung dihadiri oleh penulis bukunya, yaitu Dr. Pahrurroji, MA. Buku akan disediakan dengan Infaq, yang sepenuhnya akan disalurkan untuk pembangunan Musholla Pesantren Darul Husna Bogor.

Kajian Islam Meneladani Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang bagaimana meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Khusnul Hakim, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Sejarah menunjukkan bahwa Rasulullah tidak terlibat dalam penyusunan Al-Quran. Karena Al-Quran langsung diturunkan oleh Allah dan diwahyukan melalui Nabi Muhammad.

Yang pertama, Rasulullah adalah nabi yang Ummi. Dalam hal ini, Ummi memiliki arti yaitu yang tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis. Oleh karena itu, Rasulullah tidak mungkin bisa melakukan jika Beliau menulis Al-Quran seperti menulis tulisan pada umumnya, karena Beliau tidak bisa membaca dan menulis.

Walaupun Rasulullah tidak bisa membaca maupun menulis, tapi ternyata ajaran yang dibawa oleh Rasulullah melebihi pikiran manusia umumnya pada masa itu. Atau, contoh yang paling sederhana, Rasulullah dapat membedakan antara mana yang kalimat dan mana yang suku kata.

Bukti yang kedua, sejarah menunjukkan bahwa Rasulullah tidak pernah pergi ke luar dari kota kelahirannya (Mekkah) dalam waktu yang lama untuk tujuan belajar. Beliau pergi ke luar kota kelahirannya hanya untuk berdagang. Oleh karena itu, hal ini menjadi bukti bahwa Rasulullah tidak pernah belajar dari orang lainnya.

Ada beberapa anggapan yang menyatakan bahwa Rasulullah tidak pantas menjadi Utusan Allah. Yang pertama, mereka tidak percaya karena Rasul makan seperti makanan orang-orang pada umumnya. Mereka mengharapkan Rasul itu datang dari malaikat, bukan manusia biasa.

Namun, Rasul datang dari manusia supaya perilakunya bisa ditiru. Perbedaannya adalah bahwa Rasul mendapatkan Wahyu dari Allah, sedangkan manusia biasa lainnya tidak mendapatkannya.

Yang kedua, Rasul dianggap selalu beraktivitas di Pasar. Dalam hal ini, Muhammad dianggap sama seperti manusia biasanya. Tetapi perbedaannya adalah bahwa Rasulullah memiliki nilai-nilai yang luhur, akhlak yang mulia. Itulah perbedaan Rasul dengan pedagang saat itu yang hanya mementingkan keuntungan semata dan mengabaikan cara-cara yang benar.

Rasul hadir untuk mengajarkan jangan sampai seseorang membesarkan diri dengan dunia yang dimiliki. Atau, jangan sampai menjadi tergoda atau tertipu dengan dunia yang dimiliki, sehingga ia memperbesar dirinya sendiri. Karena jika demikian, ia dapat kehilangan arah nantinya.

Inilah yang diajarkan oleh Rasulullah supaya kita meniru perilaku mulia dari Beliau.

Kegiatan Masjid Baitussalam Pekan Ketiga Mei 2019

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut ini kami bagikan informasi tentang kegiatan rutin yang akan diselenggarakan Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Semoga puasa, amalan, dan ibadah di bulan Ramadhan ini semakin meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah.

 

Kajian Umum Muslimah tiap hari Rabu dari Majlis Ta’lim Az-Zahra Masjid Baitussalam The Green, BSD City selama bulan Ramadhan 1440 H DILIBURKAN. Insya Allah setelah bulan suci Ramadhan, kajian akan dilanjutkan kembali. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

 

Masjid Baitussalam The Green, BSD City mengadakan Kajian Satu Aspal untuk seluruh driver OJOL (Ojek Online), OPANG (Ojek Pangkalan), pengemudi taksi dan komunitas operator kendaraan umum. Kajian ini diadakan setiap hari Kamis, Pkl. 10.00 – 11.30 WIB selama bulan Ramadhan. Narasumber kajian ini dibawakan oleh Ust. Ahmad Syukri dan Ust. Umam Said. Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi Ust. Umam 0823 1244 7171

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini diadakan tanggal 18 Mei 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Tazkiyatun Nafs dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Shodiq, MA.

 

Hadirilah kegiatan Ramadhan Ceria dari Masjid Baitussalam The Green, BSD City untuk putra dan putri Anda. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Ahad, 19 Mei 2019 Pkl. 12.30 – 17.30 WIB. Serangkaian kegiatan Ramadhan Ceria meliputi: (1) Lomba Menggambar dan Mewarnai, (2) Kisah-kisah Islami, (3) Children and Motivation, (4) Game dan Kuis, (5) Buka Puasa Bersama. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi Ust. Umam (0823 1244 7171), Bunda Liza (0811 1898 783), Bunda Leni (0811 1121 199).

Kajian Islam Menyambut Ramadhan Masjid Baitussalam BSD

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Persiapan Diri dalam Menyambut Ramadhan. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Usman Umar, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Terdapat tiga pertanyaan yang diajukan kepada Abdullah bin Abas. Ketiga pertanyaan itu meliputi: hari apa yang paling baik? bulan apa yang paling baik? dan perbuatan apa yang paling baik?

Abdullah bin Abas menjawab, bahwa hari yang paling baik itu adalah hari Jumat, karena Allah banyak menciptakan sesuatu pada hari Jumat, termasuk pada hari itu Allah menciptakan dunia dengan segala isinya. Oleh karena itu, hari Jumat disebut sebagai Sayyidul Ayyam, yaitu pemimpin para hari.

Lalu, bulan apa yang paling baik? Abdullah bin Abas menyatakan bahwa bulan yang paling baik dan paling istimewa adalah bulan Ramadhan. Ramadhan disebut sebagai Sayyidul Suhur, yang berarti pemimpin para bulan.

Bulan Ramadhan adalah bulan di mana kita diwajibkan menjalankan puasa. Dalam berpuasa, terdapat fase Saumun Jasadiah, yaitu puasa yang menitikberatkan pada hal-hal fisik. Selanjutnya, terdapat fase Saumun Nafsaniah, yaitu puasa yang menitikberatkan pada aspek psikologis. Jenjang yang ketiga adalah Saumun Ruhaniah, yaitu puasa yang menitikberatkan pada kondisi dalam hati. Artinya, sanggupkah puasa Ramadhan ini memberikan dampak kepada pribadi kita.

Selama menjalankan ibadah puasa, kita akan sering merenungkan, ternyata tidak enak berada dalam keadaan lapar, keadaan susah, miskin. Dari perenungan itu, kita mendapatkan suatu kesadaran dan kepekaan untuk menjadi peduli terhadap orang lain yang mengalami penderitaan. Inilah yang disebut sebagai Saumun Ruhaniah.

Rasulullah menyatakan, bahwa barang siapa saja yang menyambut bulan Ramadhan dengan suka cita, maka Allah haramkan ia masuk ke dalam api neraka. Oleh karena itu, manfaatkanlah bulan Ramadhan itu dengan banyak melakukan ibadah kepada Allah. Persiapkanlah energi yang kuat supaya kita siap untuk menjalani ibadah puasa dengan baik.

Terutama, kita mencari malam Lailatul Qadar. Intinya tentang malam Lailatul Qadar adalah terjadinya suatu perubahan signifikan yang terdapat dalam pribadi kita. Yang awalnya tidak bersedekah, mulai rutin bersedekah. Yang mulanya tidak pernah shalat tahajud, mulai menjalankan tahajud. Dan juga, semakin sering melakukan perbuatan baik.

Itulah inti dari malam Lailatul Qadar, yaitu menimbulkan suatu perenungan dalam diri kita, sehingga perenungan itu mengantarkan kita pada perubahan menjadi pribadi yang semakin mendekat pada Allah.