Kajian Islam Fiqih Tematik: Sholat

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Sholat. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Yusuf Siddiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Sholat adalah perkara yang paling penting dalam agama Islam. Tidak ada yang lebih penting daripada sholat. Oleh karena itu, Rasulullah bersabda bahwa perbedaan antara orang mukmin dan orang kafir adalah sholat.

 

Sholat adalah satu-satunya ibadah yang diterima perintahnya oleh Nabi Muhammad yang langsung dari Allah pada saat Isra Miraj. Dalam Hadist, Nabi Muhammad menyebutkan bahwa sholatlah yang pertama kali dihisab oleh Allah di hari kiamat nanti.

 

Jika sholat yang kita lakukan bagus, maka amal yang lain ikut bagus. Jika sholat yang dilakukan tidak bagus, maka membuat amal yang lain menjadi rusak. Inilah yang menjadikan sholat sangatlah penting.

 

Terkait dengan sholat, semua ibadah sama. Ada syarat, ada rukun, ada sunnah, ada yang membatalkan. Syarat itu adalah sesuatu yang harus dilakukan sebelum sholat. Rukun adalah sesuatu yang harus dilakukan saat sholat. Sunnah adalah sesuatu yang dianjurkan, tapi jika tidak dilakukan tidak apa-apa. Yang membatalkan adalah yang menyebabkan sholat menjadi tidak sah.

 

Ada 5 (lima) syarat sholat: bersih dari hadas, bersih dari najis, menutup aurat, masuk waktu sholat, dan menghadap kiblat. Setelah lima syarat ini terpenuhi, silakan menjalankan sholat.

 

Rukun sholat ada 14 (empat belas). Satu saja rukun sholat tidak kita lakukan, maka sholatnya tidak sah. Apa saja rukun sholat: (1) berdiri, (2) niat, (3) takbiratul ikhram, (4) baca Al-Fatihah, (5) ruku, (6) i’tidal, (7) tuma’ninah, (8) sujud, (9) duduk antara dua sujud, (10) duduk tahiyat terakhir, (11) membaca tahiyat akhir, (12) membaca sholawat, (13) mengucapkan salam, (14) tertib.

 

Selanjutnya, sunnah sholat ada 15 (lima belas).

 

Yang membatalkan sholat ada 10 (sepuluh), beberapanya seperti: (1) banyak bergerak, (2) makan, (3) minum, (4) hilang akal, (5) murtad, (6) berbicara, (7) batal wudhu.

 

Imam bertanggung jawab atas semua yang kita lakukan dalam sholat. Kewajiban kita adalah mengikuti imam.

 

Syarat sah sholat berjamaah, yaitu soff harus tersambung (oleh karena itu, tidak sah jika seseorang terpisah dari soff). Pemisah shoff ini, contohnya seperti tiang, atau bahkan anak-anak yang sholatnya masih main-main, karena sholatnya belum dianggap sah. Oleh karena itu, lebih baik anak-anak posisinya di ujung, sehingga tidak memisahkan soff orang-orang dewasa.

Kegiatan Masjid Baitussalam BSD Pekan Kelima Februari 2020

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut informasi kegiatan yang akan diselenggarakan pekan ini di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Mari meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah melalui ibadah yang penuh keikhlasan.

 

Hadirilah: Ngaji Nada dan Tartil yang diselenggarakan Majlis Ta’lim Az-Zahra setiap hari Selasa, Pkl. 09.30 – 11.30 WIB di Musholla Baitussalam, The Green, BSD City. Kegiatan ini InsyaAllah akan bersama Usth. Hj. Hayatun Nufus, SQ. Kegiatan ini khusus muslimah The Green.

 

Hadirilah: Kajian Magnet Rejeki yang diselenggarakan oleh Baitussalam dan OSB, setiap hari Selasa, Pkl. 09.00 – 11.00 WIB, di Masjid Baitussalam, The Green, BSD City. Kajian ini akan dibahas langsung oleh Penulis Buku “Kajian Magnet Rejeki”, yaitu Bpk. Ardi Gunawan.

 

Kajian Muslimah yang terbuka untuk umum dari Majlis Ta’lim Az-Zahra diadakan pada hari Rabu, 26 Februari 2020, Pkl. 09.00 – 11.00, di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian kali ini dibawakan oleh Ust. Dr. Azmi Ismail, Lc. LL.M dengan membahas Kitab Riyadhus Sholihin.

 

Hadirilah: KHOTIB DAN IMAM JUM’AH di Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada hari Jumat, 28 Februari 2020. Insya Allah ibadah sholat Jumat kali ini akan diimami oleh Ust. Irwansyah, Lc. 

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini diselenggarakan tanggal 29 Februari 2020 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. Andi Rahman, MA.

 

Hadirilah: Kajian Umum Remaja Masjid Baitussalam, The Green, BSD City pada Ahad, 1 Maret 2020, Pkl. 09.30 – 11.30 WIB. Kajian ini akan bersama Ust. Weemar, Ricky Perdana, Ade Jigo, Ka Toyib Efendi.

Kajian Islam Masjid Baitussalam BSD: Tabarruk

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Tabarruk (Ngalap Berkah). Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Sodiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Di dalam tradisi keberagamaan kita, ada yang disebut dengan Ngalap Berkah. Tradisi Ngalap Berkah (Tabarruk) sudah dibiasakan sejak zaman Rasulullah SAW. Kita dapat melihat penjelasan tentang Tabarruk ini di Al-Quran dan Hadist.

 

Pada saat itu, orang-orang khawarij menentang kebiasaan Tabarruk yang dilakukan para sahabat yang diajarkan oleh Rasulullah. Mereka menentang karena orang-orang khawarij ini adalah orang-orang Islam dari pedalaman yang keislamannya kurang mendalam, cara berpikir maupun penguasaan Al-Quran juga kurang mendalam.

 

Abdullah Ibnu Umar menganggap bahwa orang-orang khawarij itu adalah sejelek-jeleknya makhluk Allah, karena mereka menggunakan ayat yang seharusnya untuk orang-orang kafir, tetapi digunakan untuk menuduh orang-orang mukmin.

 

Rasulullah dalam Hadist riwayat Bukhari menjelaskan bahwa sesungguhnya yang Beliau paling khawatirkan terhadap umat-Nya adalah seseorang yang membaca, menghafal Al-Quran, sehingga ketika telah tampak keindahan dalam Al-Quran itu, dia menjadi pembela Islam, tetapi dia yang terlepas dari Al-Quran, dari makna hakikinya Al-Quran dan membuangnya di belakang punggungnya, lalu menyerang tetangganya yang sama-sama Islam dengan pedang dan menuduhnya sebagai orang musryik.

 

Seorang sahabat bertanya pada Rasulullah, Wahai Nabi Allah siapakah yang lebih pantas disebut musryik, penuduh atau yang dituduh. Rasulullah menjawab, ialah penuduhnya. Rasulullah di dalam Hadist ini sudah melihat, bahwa di antara orang-orang Islam ini akan ada kelompok yang gampang mengkafirkan yang lainnya. Melalui Hadist ini terlalu jelas apa yang dilihat oleh Rasulullah.

 

Orang Islam, bisa saja baca Al-Qurannya bagus, shalatnya bagus, tetapi caranya memahami Al-Quran tidak sesuai dengan standar Ulama-ulama Salafiyah, Ulama-ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah, sehingga pemahamannya menabrak sana-sini bahkan mempersalahkan tradisi yang dikembangkan oleh Ulama-ulama Salafiyah.

 

Jika kita melihat pada artinya, kata Tabarruk ini artinya adalah bertambah atau berkembang. Oleh karena itu, Barokkah itu Imam Nawawi menyebut tetapnya kebaikan dan bertambahnya hal itu. Maka, Tabarruk itu diartikan sebagai kegiatan mencari berkah atau kebaikan dari Allah.

 

Ngalap Berkah ini juga dapat kita lihat dalam kisahnya Nabi Yusuf, saat Beliau bertemu Benyamin, putra Nabi Yakub. Kisahnya, saat Nabi Yusuf ditipu oleh saudara-saudaranya dan dibuang ke sumur. Kemudian, diambil oleh pedagang dan dijual ke Zulaikha. Selanjutnya, Nabi Yusuf menjadi menteri keuangan di Mesir, supaya Mesir tidak mengalami kebangkrutan ekonomi, karena Nabi Yusuf melihat masa depan akan mengalami masa sulit/paceklik. Sehingga, diatur benar oleh Nabi Yusuf dan mulai terlihatlah kemampuan Nabi Yusuf. Abdul Aziz, suami Zulaikha, mempercayakan Nabi Yusuf sebagai raja. Saat Nabi Yusuf menjadi raja, anak-anak Nabi Yakub mendatangi Nabi Yusuf, salah satunya adalah Benyamin. Nabi Yusuf memberi pakaiannya/gamisnya kepada Benyamin. Nabi Yusuf berpesan, agar pakaian itu diberikan kepada ayahnya, yaitu Nabi Yakub yang saat itu tuna netra/tidak bisa melihat, dan agar pakaiannya diusapkan ke matanya. Nabi Yakub ngalap berkah ke pakaiannya Nabi Yusuf. Selanjutnya, saat gamis itu diletakkan di wajahnya, Nabi Yakub bisa melihat. Inilah namanya ngalap berkah.

 

Allah menunjukkan bahwa Ngalap Berkah kepada orang sholeh itu mungkin, sebagaimana kisah Nabi Yusuf dan Nabi Yaqub.

Kegiatan Masjid Baitussalam BSD Pekan Keempat Februari 2020

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut ini kami bagikan informasi tentang kegiatan rutin yang akan diselenggarakan Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Semoga ibadah yang kita lakukan semakin meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah.

 

Hadirilah: Ngaji Nada dan Tartil yang diselenggarakan Majlis Ta’lim Az-Zahra setiap hari Selasa, Pkl. 09.30 – 11.30 WIB di Musholla Baitussalam, The Green, BSD City. Kegiatan ini InsyaAllah akan bersama Usth. Hj. Hayatun Nufus, SQ. Kegiatan ini khusus muslimah The Green.

 

Hadirilah: Kajian Magnet Rejeki yang diselenggarakan oleh Baitussalam dan OSB, setiap hari Selasa, Pkl. 09.00 – 11.00 WIB, di Masjid Baitussalam, The Green, BSD City. Kajian ini akan dibahas langsung oleh Penulis Buku “Kajian Magnet Rejeki”, yaitu Bpk. Ardi Gunawan.

 

Hadirilah: Kajian Umum Muslimah dari Majlis Ta’lim Az-Zahra diadakan pada hari Rabu, 19 Februari 2020, Pkl. 09.00 – 11.00 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian Umum Muslimah kali ini bersama narasumber Ust. Dr. Muh. Fudhail Rahman, MA. dengan membahas Hukum Jual Beli dan Bisnis Online.

 

Khotib dan Imam Jum’ah di Masjid Baitussalam The Green BSD City pada Jumat, 21 Februari 2020. Insya Allah, akan diimami oleh Ust. Dr. Ahmad Shodiq, MA.

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini diadakan tanggal 22 Februari 2020 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Fiqih Tematik dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. HM. Yusuf Siddiq, MA.

 

Kajian Umum Bulanan di Masjid Baitussalam The Green BSD City pada hari Sabtu, 22 Februari 2020 bersama Ust. Oemar Mita, Lc, LIBUR. Insya Allah, kami akan memberikan kabar untuk kajian selanjutnya.

Kajian Islam Masjid Baitussalam BSD: Kriteria Ibadurrahman

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Kriteria Ibadurrahman. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. Husnul Hakim, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Di dalam Al-Quran, semua manusia disebut sebagai abdullah, yaitu hambanya Allah SWT. Tetapi, hambanya Allah itu, ada yang menyembah Allah dan ada yang tidak menyembah Allah. Orang yang menyembah Allah itu disebut Aabidu, yaitu yang berarti sebagai hamba-hamba Allah yang menyembah-Nya.

 

Allah adalah Dzat yang disembah. Ar-Rahman adalah Dzat yang memberikan kasih sayang. Oleh karena itu, manusia tidak mungkin tidak membutuhkan Tuhan, karena Allah lah yang memberikan nikmat, memberi kehidupan seluruh makhluk, mengatur segala sesuatu di alam semesta ini.

 

Nikmat yang dikaruniakan oleh Allah, bukan hanya bagi orang beriman saja yang menikmati. Orang yang tidak pernah beribadah pun juga dapat menikmati nikmat yang diberikan Allah. Itulah kenapa Allah itu Ar-Rahman, Dzat yang selalu memberikan kasih sayang kepada setiap makhluk-Nya.

 

Hamba-hamba Allah yang baik itu, atau disebut Ibadurrahman, kriterianya adalah:

 

Yang pertama, orang-orang yang apabila berjalan, dia tetap tenang, tidak sombong, dan memiliki rasa empati.

 

Yang kedua, orang-orang yang apabila berbicara kepada orang yang tidak tahu, dia akan menanggapinya dengan perkataan baik.

 

Oleh karena itu, kenapa ada pendidikan atau sekolah, yaitu untuk mendidik orang-orang yang tidak tahu atau belum memiliki pengetahuan dan mengisi ilmu supaya mereka menjadi lebih berpengetahuan.

 

Yang ketiga, orang-orang yang senantiasa terjaga di malam hari, dia yang tidak pergunakan seluruh malamnya untuk tidur, tetapi untuk beribadah pada Tuhannya, yaitu Allah SWT, bukan untuk tujuan bisnis, bukan untuk kesenangan atau hobinya, tapi memang sengaja bangun malam untuk beribadah pada Allah.

 

Yang keempat, orang-orang yang senantiasa memohon dan berdoa kepada Allah. Isi doanya: Ya Allah, hindarkan dari kami neraka jahanam. Bimbinglah kami pada jalan kebaikan.

 

Ketika kita hidup di dunia ini, kita punya keinginan yang sama, yaitu berada di tempat yang tenang, nyaman, dan menyenangkan. Inilah keinginan semua manusia.

 

Inilah yang ditekankan dalam Al-Quran. Jika engkau tidak mendapatkan tempat yang menenangkan di dunia ini, berusahalah jangan sampai di akhirat juga tidak tenang. Oleh karena itu, ketika kita berusaha mendapatkan tempat yang menenangkan di dunia ini, sebagai Ibadurrahman, maka kita akan berusaha untuk mendapatkan tempat yang membahagiakan di akhirat kelak.

 

Yang kelima, seorang Ibadurrahman, ialah orang-orang yang tidak melakukan dosa besar. Dalam hal ini, dosa besarnya meliputi: syirik, membunuh, dan berzinah. Inilah dosa-dosa besar yang nyata, meskipun di ayat lainnya ada dosa besar lain, misalnya kesaksian palsu, berani pada orang tua, dan contoh-contoh lainnya.

 

Inilah beberapa kriteria Ibadurrahman, dan mari kita berusaha untuk menerapkan hal-hal tersebut untuk menjadi hamba Allah yang baik dan selalu menyembah Allah.