Simpulan Kajian Sabtu Shubuh – Pentingnya Makanan Halal

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Pentingnya Makanan Halal. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Sodiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Makanan yang tidak halal membuat hati keras dan hitam, sehingga membuat seseorang tidak dapat masuk ke hadirat Allah. Makanan yang demikian akan merusak kepribadian dan ketaqwaan kita pada Allah.

Jika ada seseorang yang begitu rajin beribadah tetapi tidak serius dalam memperhatikan makanan yang masuk ke dalam perutnya, apakah itu halal atau haram, maka ibadah orang tersebut tidak akan diterima oleh Allah.

Bagi orang yang bertaqwa kepada Allah, maka ia wajib memeriksa makanannya, pakaiannya, tempat sujudnya, apakah itu halal atau tidak halal.

Pada kajian sebelumnya sudah dijelaskan tentang bagaimana orang yang tidak diizinkan masuk hadirat Allah kecuali ia telah tersucikan dari dua hal, yaitu suci dhohir dan suci batin.

Yang termasuk suci dhohir adalah memastikan makanan halal dan pakaian halal. Setelah menyucikan diri dari hal-hal yang tidak halal, baru selanjutnya menyucikan diri dari dosa dalam batin kita, menyucikan diri dari yang selain Allah.

Yang paling pokok dan pertama-tama harus dilakukan adalah memastikan makanan halal, karena jika melakukan tingkatan awal ini saja tidak bisa, maka ibadah apapun itu tidak akan ada artinya.

Jika kita melihat ada orang yang ibadahnya taat, tetapi ia melakukan korupsi, maka ibadah orang tersebut tidak akan bermanfaat dan tidak diterima oleh Allah. Makanan yang ia makan juga merupakan makanan haram.

Lalu, jika seseorang telah memakan makanan yang halal, tetapi mengenakan pakaian yang haram, atau pakaian yang diberi oleh orang yang mengambil rezekinya dengan cara yang haram, maka pakaian itu akan membuat ibadahnya tidak khusyuk.

Yang membuat seseorang tidak dapat mencapai hadirat Allah ada tiga:

Yang pertama, Hujahnya bukan di jalan Allah.

Yang kedua, Semangat ibadahnya dilakukan karena nafsu, bukan karena Allah.

Yang ketiga, Memakan makanan yang tidak halal.

Begitulah pentingnya untuk memastikan bahwa makanan yang kita makan adalah halal. Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang bertaqwa.

Kegiatan Pekan Ketiga Februari 2019

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut ini kami sampaikan informasi tentang kegiatan rutin yang akan diselenggarakan Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Semoga dengan mengikuti serangkaian kegiatan ini dapat semakin meningkatkan ketaqwaan kita.

Kajian Umum Muslimah pekan ini dari Majlis Ta’lim Az-Zahra diadakan hari Rabu, 20 Februari 2019, Pkl. 10.00 – 11.00 WIB di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah kajian yang akan membahas Kebenaran Islam dalam Alkitab ini akan dibawakan oleh Ustadzah Nevy Amaliyah. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini diadakan tanggal 23 Februari 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Fiqih Tematik dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Yusuf Siddiq, MA.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Hadirilah: Kajian Umum Cinta Qur’an yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 23 Februari 2019 Pkl. 08.30 – 11.30 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian yang membahas tema Membumikan Al-Qur’an ini akan dibawakan oleh tiga Narasumber, yaitu Ust. Asep Supriatna, Ust. Fatih Karim, dan Bunda Wirianingsih.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Hadirilah: Kajian Umum Bulanan yang akan diselenggarakan Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada hari Sabtu, 23 Februari 2019 Pkl. 13.30 – selesai. Kajian kitab kali ini akan membahas hal-hal yang dapat Menyebabkan Rasul Marah. Insya Allah kajian kali ini akan dibawakan oleh narasumber Ust. Oemar Mita, Lc.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Simpulan Kajian Sabtu Shubuh – Amalan Manusia

Kajian Umum Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Amalan Manusia. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. Ahmad Shonhaji, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Amal manusia itu ada dua, yaitu tasrifi dan taklifi.

Tasrifi berarti mulia, yaitu perbuatan manusia yang jika dilakukan membuat pelakunya menjadi mulia. Semakin banyak melakukan perbuatan itu maka seseorang menjadi semakin mulia. Contohnya, seorang anak kecil yang belum baliq tetapi sudah hafal Al-Quran. Itu adalah suatu kemuliaan.

Yang kedua, amal taklifi adalah amal yang dibebankan kepada mukalaf. Mukalaf adalah semua manusia, jika laki-laki di atas 14 tahun (sudah mimpi basah) dan jika perempuan tandanya adalah haid pertama kali.

Taklifi ada yang bersifat wajib, yaitu perbuatan yang harus dilakukan oleh setiap individu. Jika amalan itu dilakukan maka akan mendapatkan imbalan. Tetapi jika amalan itu ditinggalkan, maka akan ada konsekuensi yang merugikan bagi dirinya. Contoh amalan wajib, orang tua mendidik dan melindungi anaknya, berbuat kebaikan pada orang lain. Lawan kata wajib adalah haram, yaitu perbuatan yang dilarang untuk dilakukan.

Taklifi juga ada yang bersifat amalan sunnah. Jika perbuatan itu baik maka dapat dilakukan, dan jika ditinggalkan tidak ada konsekuensi hukum tetapi tidak indah atau tidak baik. Contoh amalan sunnah, tata cara penataan parkir. Jika parkir ditata secara rapi, maka perbuatan tersebut baik. Lawan kata sunnah adalah makruh, yaitu jika perbuatan itu dilakukan akan membuat orang lain tidak berkenan, dan Allah pun juga tidak berkenan.

Setiap perbuatan manusia memiliki konsekuensi hukum. Amalan manusia memiliki batasan. Batasan tersebut berlaku hingga manusia meninggal. Amalan taklifi jika selesai, maka imbalannya juga selesai. Tetapi, ada amalan yang dapat berlanjut sepanjang masa. Contohnya adalah amal jariyah yang memberikan manfaat yang mengalir seperti beramal di masjid. Karena amalan ini diberikan untuk orang lain yang beribadah, maka amalan ini akan terus mengalir.

Terus ajarkan kebaikan dan tebarkan kebaikan, karena ini adalah perintah agama, perintah Allah. Sayangi semua yang ada di bumi, maka Allah akan menyayangi kita. Amin.

Kegiatan Pekan Kedua Februari 2019

Untuk para jamaah Masjid Baitussalam The Green, BSD City yang dirahmati Allah. Berikut ini informasi terkait serangkaian kajian dan kegiatan rutin yang akan kami selenggarakan. Semoga dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ini kita semakin meningkatkan ketaqwaan pada Allah.

Majlis Ta’lim Az-Zahra pekan ini menyelenggarakan Kajian Umum Muslimah yang akan diadakan pada hari Rabu, 13 Februari 2019, Pkl. 08.30 – 10.30 WIB di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah kajian ini akan dibawakan oleh Ust. Arifin Nugroho dan membahas tema Al-Quds Bumi Yang Dijanjikan. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Masjid Baitussalam The Green, BSD City bersama dengan PENTRA menyelenggarakan Kajian Umum yang akan diadakan pada Jum’at, 15 Februari 2019 Pkl. 07.30 – 11.00. Kajian kali ini akan membahas tentang Riba demi mewujudkan Tangerang Raya Bebas Riba. Narasumber dalam Kajian ini adalah Ust. Dr. Erwandi Tarmizi, Lc, MA.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Hadirilah Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini tanggal 16 Februari 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Kitab Minahussaniyyah dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Shodiq, MA.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Hadirilah: QIYAMULLAIL yang akan diselenggarakan pada Ahad, 17 Februari 2019 Pkl 03.00 (dini hari) – selesai di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah Qiyamullail kali ini akan diimami oleh Ust. H. Salim Ghozali, SQ.

Kajian Masjid Baitussalam BSD

Simpulan Kajian Sabtu Shubuh – Perjalanan Kehidupan Manusia

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Perjalanan Hidup Manusia. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Usman Umar, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Terdapat orang-orang yang akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat.

Salah satunya adalah pemimpin yang mampu berbuat adil, yang mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya, serta mampu mendatangkan kemuliaan-kemuliaan bagi Allah. Pemimpin yang adil akan mendapatkan naungan Allah karena mereka dapat membawa kemaslahatan bagi umat. Dia bisa memberikan ketenangan, kedamaian dan keselamatan bagi umat.

Sesungguhnya, kita semua adalah pemimpin dalam hidup kita. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Oleh sebab itu, berlakulah adil sebagai pemimpin. Jangan sampai kebencian terhadap seseorang menyebabkan ketidakadilan muncul dalam diri kita.

Allah mengingatkan kita bahwa janganlah berlaku tidak adil dikarenakan kebencian terhadap suatu kaum. Allah berkata agar berlaku adillah kalian, karena keadilan itu akan mendekatkan ketaqwaan kalian di hadapan Allah.

Dalam Islam, adil itu ada 4. Adil kepada Allah, adil pada diri sendiri, adil pada orang lain, serta adil pada makhluk lain.

Adil pada Allah adalah ketika kita mampu menegakkan hak-hak Allah di bumi ini. Hak Allah adalah disembah. Ketika kita menyembah Allah, kita menjadi hamba yang terbaik dan menjadi adil kepada Allah.

Yang kedua, adil pada diri kita sendiri tidak lain adalah mampu memanfaatkan potensi-potensi yang diberikan Allah pada diri kita untuk mencari kemuliaan di sisi Allah.

Yang ketiga, adil kepada sesama manusia adalah pada saat kita mampu berbuat baik pada sesama. Lakukanlah perbuatan yang baik, tidak menyakiti orang lain baik melalui perkataan maupun perbuatan kita.

Yang terakhir, adil terhadap makhluk Allah yang lain adalah bagaimana kita memperlakukan alam ini dengan baik.

Siapa lagi yang akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat nanti selain pemimpin yang adil? Ia adalah pemuda yang beribadah pada Allah. Kenapa bukan orang tua? Karena orang tua sudah sewajarnya menghambakan diri pada Allah.

Masa muda adalah masa pencarian jati diri, serta masa penuh gejolak hawa nafsu dalam dirinya. Jika ia mampu lebih mendekatkan dirinya pada Allah, maka ia akan menjadi seseorang yang dinaungi oleh Allah.