Simpulan Kajian Umum – Mencegah Mudharat

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang bagaimana Mencegah Mudharat. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Yusuf Siddiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Islam sangat perhatian terkait bagaimana supaya dapat mencegah mudharat. Mencegah mudharat lebih utama daripada mendatangkan maslahat. Makanya Nabi mengatakan, tidak boleh merusak, tidak boleh membalas kerusakan dengan kerusakan. Dalam ilmu Fiqih, mudharat harus dihilangkan. Allah berfirman, bahwa janganlah kalian merusak di muka bumi setelah Allah damaikan bumi ini.

Makanya dalam Islam, misalnya jika anak kita usia 10 tahun tidak sholat, maka sebagai orang tua harus dengan tegas memperingatkannya. Contoh lain dalam Islam, hukum orang yang membunuh adalah qisas, yaitu hutang nyawa dibalas nyawa. Hal ini demi mencegah mudharat, supaya orang tidak berani membunuh orang lain.

Contoh lainnya adalah untuk orang yang berzinah, hukumnya dirajam atau dilempar batu sampai mati. Maslahatnya tidak ada orang ingin dirajam. Tetapi jika dibiarkan, maka akan menjadi mudharat, karena akan banyak suami ataupun istri yang dengan bebasnya berselingkuh. Oleh karena itu, mudharatnya lebih besar. Suami tidak aman, istri juga tidak aman.

Kenapa dalam Islam, pemimpin tidak boleh non-Muslim. Karena akan ada mudharat. Sholat jumat dibatasi, khotbah dibatasi. Setiap syariat Islam akan diatur penguasa. Maka terjadilah mudharat, karena akan membatasi hak-hak dan kewajiban kita sebagai muslim.

Tidak boleh juga perempuan muslimah menikah dengan lelaki non-muslim, karena mudharatnya lebih besar. Jika istrinya mau sholat dibatasi, menjalankan perintah Islam dibatasi, karena suaminya non-muslim.

Mudharat harus dihilangkan. Tidak ada tawar menawar untuk mudharat. Oleh karena itu, Allah melarang kita mencaci agama lain karena mudharatnya lebih besar. Janganlah mencaci agama lain, karena mereka nantinya juga akan mencaci agama kita. Lebih baik saling menghormati, bagimu agamamu dan bagiku agamaku.

Kegiatan Pekan Pertama April 2019

Assalamu’alaikum para jamaah Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Berikut informasi terkait serangkaian kajian dan kegiatan rutin yang akan kami selenggarakan pekan ini. Semoga kita bersama selalu berupaya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kajian Umum Muslimah yang diadakan Majlis Ta’lim Az-Zahra pekan ini pada hari Rabu tanggal 3 April 2019, dinyatakan LIBUR. Insya Allah kajian selanjutnya akan diadakan tanggal 10 April 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

Hadirilah: KHOTIB & IMAM JUM’AH yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 April 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah shalat Jum’at kali ini akan diimami oleh Ust. M. Zuhdi, Ph.D.

Hadirilah Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini yang diselenggarakan pada tanggal 6 April 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Usman Umar, MA dan akan membahas tema Perjalanan Kehidupan Manusia.

Simpulan Kajian Umum – Menyiapkan Generasi Berakhlaqul Karimah

Kajian Umum Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang bagaimana Menyiapkan Generasi Berakhlaqul Karimah. Kajian dibawakan oleh Ust. Idrus Ramli. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Para pemuda pada saat ini menghadapi tantangan-tantangan modern yang banyak membawa dampak pada perubahan perilaku, perubahan akhlak masyarakat, tatanan dan sistem sosial yang jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Tentu hal ini merupakan dampak modernisasi yang tidak terbendung. Kita dulu tidak bisa membayangkan bahwa modernisasi akan berdampak pada sistem dan tatanan masyarakat secara luas.

Rasul pernah bertanya, bagaimana sikapmu wahai umat-Ku apabila kamu telah berpakaian fitnah. Fitnah itu adalah suatu godaan manusia yang dampaknya negatif dan buruk. Fitnah dapat merusak iman, akhlak, maupun mengganggu ibadah kita.

TV, handphone, internet, ini dianggap sunnah, artinya bukan sesuatu yang buruk tetapi sunnah. Akibat dari hal ini adalah anak-anak kecil cepat sekali pertumbuhannya menjadi dewasa. Jika fitnah menyebar karena teknologi, maka masyarakat juga terpengaruh.

Gaya hidup juga menyebar di masyarakat. Jika ada orang membeli barang yang jelek atau bekas, maka ia merasa malu pada teman-temannya. Sebenarnya hal ini bukanlah kebutuhan, tetapi pandangan gaya hidup mewah yang menyebar di masyarakat.

Sahabat bertanya pada rasul, kapan masa itu akan datang? Rasul menjawab, bahwa masa itu adalah ketika banyak penceramah tetapi sedikit orang yang mengerti ilmu agama. Pada zaman seperti sekarang, kita dituntut untuk mengerti ilmu agama, maka janganlah ditelan mentah-mentah apa yang kita terima atau dengarkan.

Lalu Rasul menjawab juga, masa itu adalah masa ketika banyak pejabat negara tetapi sedikit yang amanah. Selanjutnya, adalah ketika banyak orang-orang yang menyebarkan paham-paham baru yang menyesatkan dengan tujuan  keuntungan semata. Selain itu, juga masa ketika banyak orang mencari ilmu bukan karena pemahaman agama tetapi hanya mencari titel/gelar saja.

Artinya, pada zaman seperti sekarang, kita sebagai orang tua maupun orang muda dituntut untuk menjaga nilai-nilai ilmu agama. Sebagai orang tua, kita perlu mendidik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan berakhlaqul karimah. Anak-anak muda juga harus memiliki akhlaqul karimah untuk dapat menghadapi tantangan-tantangan zaman ini.

Kegiatan Pekan Keempat Maret 2019

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut ini informasi tentang kegiatan rutin pada pekan ini yang akan diselenggarakan di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Semoga dengan mengikuti serangkaian kegiatan ini dapat semakin meningkatkan ketaqwaan kita.

 

Kajian Umum Muslimah dari Majlis Ta’lim Az-Zahra untuk pekan ini diadakan pada hari Rabu, 27 Maret 2019 Pkl. 10.00 – 11.30 WIB di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian kali ini akan membahas Kitab Riyadhush Sholihin bersama Ust. Ihsan Hakim. Untuk info lebih lanjut dari Majlis Ta’lim Az-Zahra, silakan hubungi Ibu Leni: 0811 1121 199.

 

Hadirilah: Khotib dan Imam Jum’ah yang akan diselenggarakan pada Jum’at, 29 Maret 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah Shalat Jum’at kali ini akan diimami oleh Ust. Dr. H. Yusuf Shiddiq, MA.

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pada pekan ini akan diselenggarakan tanggal 30 Maret 2019 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Fiqih Tematik dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Yusuf Shiddiq, MA.

Simpulan Kajian Umum Sabtu – Istiqomah

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Istiqomah. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Sodiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Menurut para ulama, kebaikan itu hanya akan baik dengan Istiqomah. Jika kebaikan itu tidak ditambah Istiqomah, maka kebaikan itu tidak menjadi baik.

Istiqomah berarti konsisten taat pada Allah. Istiqomah itu diibaratkan  sebagai gunung yang tidak pernah meleleh meskipun panas, tidak pernah beku meskipun dingin, tidak pernah bergerak meskipun ada badai angin, tidak hanyut karena banjir.

Maka orang Istiqomah itu harus seperti gunung. Tidak boleh menjadi sombong karena pujian, tidak boleh surut karena dicela, tidak boleh tergerak karena nafsu, dan tidak boleh hanyut dengan keinginan dunia.

Yang biasanya menghancurkan Istiqomah itu adalah karena pujian. Untuk melihat seberapa seseorang kuat karena Allah, maka orang Istiqomah itu wajib ikhlas. Tarikan nafsu dan tarikan dunia itu sangat hebat untuk merusak ketaatan manusia pada Allah. Nafsu tidak pernah menjanjikan apa-apa, kecuali kehinaan.

Oleh karena itu, para ulama ahli Tasawuf mengatakan bahwa nafsu itu seperti lubang tanpa dasar. Mau diisi apa saja, tidak akan pernah tercukupi. Jika seseorang menggunakan kepentingan nafsunya dan agama sebagai bungkusnya, maka ini bahkan lebih jahat daripada kejahatan yang nyata.

Karena itu, siapapun wajib belajar untuk menahan diri dari keinginan dunia ini dan wajib belajar Istiqomah.

Kadang-kadang, seseorang itu ingin bertaubat, sehingga meninggalkan pekerjaan dan beribadah sebanyak-banyaknya. Ingin berdakwah ke mana-mana hingga meninggalkan keluarganya. Janganlah terlalu berlebihan.

Yang Allah minta adalah Istiqomah. Orang yang selalu bersama Allah, tidak perlu bersusah hati, karena ia akan selalu mendapatkan naungan-Nya.

Para Auliah merumuskan bahwa Istiqomah ada tiga tingkatan: yaitu At-Taqwim, Al-Iqomah, lalu Al-Istiqomah.

At-Taqwim adalah ibadah sambil menjaga diri dari nafsu agar tidak berbuat dosa ataupun maksiat.

Al-Iqomah, tingkatan selanjutnya, yaitu adalah ibadah sambil membersihkan batin kita dari sifat-sifat buruk dan berusaha memunculkan sifat-sifat baik.

Dan jika sudah konsisten, batin kita akan semakin mendekat pada hadirat Allah, maka sampailah kita pada tingkatan Al-Istiqomah.