Kajian Islam Masjid Baitussalam BSD: Tabarruk

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Tabarruk (Ngalap Berkah). Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Sodiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Di dalam tradisi keberagamaan kita, ada yang disebut dengan Ngalap Berkah. Tradisi Ngalap Berkah (Tabarruk) sudah dibiasakan sejak zaman Rasulullah SAW. Kita dapat melihat penjelasan tentang Tabarruk ini di Al-Quran dan Hadist.

 

Pada saat itu, orang-orang khawarij menentang kebiasaan Tabarruk yang dilakukan para sahabat yang diajarkan oleh Rasulullah. Mereka menentang karena orang-orang khawarij ini adalah orang-orang Islam dari pedalaman yang keislamannya kurang mendalam, cara berpikir maupun penguasaan Al-Quran juga kurang mendalam.

 

Abdullah Ibnu Umar menganggap bahwa orang-orang khawarij itu adalah sejelek-jeleknya makhluk Allah, karena mereka menggunakan ayat yang seharusnya untuk orang-orang kafir, tetapi digunakan untuk menuduh orang-orang mukmin.

 

Rasulullah dalam Hadist riwayat Bukhari menjelaskan bahwa sesungguhnya yang Beliau paling khawatirkan terhadap umat-Nya adalah seseorang yang membaca, menghafal Al-Quran, sehingga ketika telah tampak keindahan dalam Al-Quran itu, dia menjadi pembela Islam, tetapi dia yang terlepas dari Al-Quran, dari makna hakikinya Al-Quran dan membuangnya di belakang punggungnya, lalu menyerang tetangganya yang sama-sama Islam dengan pedang dan menuduhnya sebagai orang musryik.

 

Seorang sahabat bertanya pada Rasulullah, Wahai Nabi Allah siapakah yang lebih pantas disebut musryik, penuduh atau yang dituduh. Rasulullah menjawab, ialah penuduhnya. Rasulullah di dalam Hadist ini sudah melihat, bahwa di antara orang-orang Islam ini akan ada kelompok yang gampang mengkafirkan yang lainnya. Melalui Hadist ini terlalu jelas apa yang dilihat oleh Rasulullah.

 

Orang Islam, bisa saja baca Al-Qurannya bagus, shalatnya bagus, tetapi caranya memahami Al-Quran tidak sesuai dengan standar Ulama-ulama Salafiyah, Ulama-ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah, sehingga pemahamannya menabrak sana-sini bahkan mempersalahkan tradisi yang dikembangkan oleh Ulama-ulama Salafiyah.

 

Jika kita melihat pada artinya, kata Tabarruk ini artinya adalah bertambah atau berkembang. Oleh karena itu, Barokkah itu Imam Nawawi menyebut tetapnya kebaikan dan bertambahnya hal itu. Maka, Tabarruk itu diartikan sebagai kegiatan mencari berkah atau kebaikan dari Allah.

 

Ngalap Berkah ini juga dapat kita lihat dalam kisahnya Nabi Yusuf, saat Beliau bertemu Benyamin, putra Nabi Yakub. Kisahnya, saat Nabi Yusuf ditipu oleh saudara-saudaranya dan dibuang ke sumur. Kemudian, diambil oleh pedagang dan dijual ke Zulaikha. Selanjutnya, Nabi Yusuf menjadi menteri keuangan di Mesir, supaya Mesir tidak mengalami kebangkrutan ekonomi, karena Nabi Yusuf melihat masa depan akan mengalami masa sulit/paceklik. Sehingga, diatur benar oleh Nabi Yusuf dan mulai terlihatlah kemampuan Nabi Yusuf. Abdul Aziz, suami Zulaikha, mempercayakan Nabi Yusuf sebagai raja. Saat Nabi Yusuf menjadi raja, anak-anak Nabi Yakub mendatangi Nabi Yusuf, salah satunya adalah Benyamin. Nabi Yusuf memberi pakaiannya/gamisnya kepada Benyamin. Nabi Yusuf berpesan, agar pakaian itu diberikan kepada ayahnya, yaitu Nabi Yakub yang saat itu tuna netra/tidak bisa melihat, dan agar pakaiannya diusapkan ke matanya. Nabi Yakub ngalap berkah ke pakaiannya Nabi Yusuf. Selanjutnya, saat gamis itu diletakkan di wajahnya, Nabi Yakub bisa melihat. Inilah namanya ngalap berkah.

 

Allah menunjukkan bahwa Ngalap Berkah kepada orang sholeh itu mungkin, sebagaimana kisah Nabi Yusuf dan Nabi Yaqub.

Kegiatan Masjid Baitussalam BSD Pekan Keempat Februari 2020

Assalamualaikum para jamaah yang dirahmati Allah. Berikut ini kami bagikan informasi tentang kegiatan rutin yang akan diselenggarakan Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Semoga ibadah yang kita lakukan semakin meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah.

 

Hadirilah: Ngaji Nada dan Tartil yang diselenggarakan Majlis Ta’lim Az-Zahra setiap hari Selasa, Pkl. 09.30 – 11.30 WIB di Musholla Baitussalam, The Green, BSD City. Kegiatan ini InsyaAllah akan bersama Usth. Hj. Hayatun Nufus, SQ. Kegiatan ini khusus muslimah The Green.

 

Hadirilah: Kajian Magnet Rejeki yang diselenggarakan oleh Baitussalam dan OSB, setiap hari Selasa, Pkl. 09.00 – 11.00 WIB, di Masjid Baitussalam, The Green, BSD City. Kajian ini akan dibahas langsung oleh Penulis Buku “Kajian Magnet Rejeki”, yaitu Bpk. Ardi Gunawan.

 

Hadirilah: Kajian Umum Muslimah dari Majlis Ta’lim Az-Zahra diadakan pada hari Rabu, 19 Februari 2020, Pkl. 09.00 – 11.00 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian Umum Muslimah kali ini bersama narasumber Ust. Dr. Muh. Fudhail Rahman, MA. dengan membahas Hukum Jual Beli dan Bisnis Online.

 

Khotib dan Imam Jum’ah di Masjid Baitussalam The Green BSD City pada Jumat, 21 Februari 2020. Insya Allah, akan diimami oleh Ust. Dr. Ahmad Shodiq, MA.

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini diadakan tanggal 22 Februari 2020 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Fiqih Tematik dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. HM. Yusuf Siddiq, MA.

 

Kajian Umum Bulanan di Masjid Baitussalam The Green BSD City pada hari Sabtu, 22 Februari 2020 bersama Ust. Oemar Mita, Lc, LIBUR. Insya Allah, kami akan memberikan kabar untuk kajian selanjutnya.

Kajian Islam Masjid Baitussalam BSD: Kriteria Ibadurrahman

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Kriteria Ibadurrahman. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. Husnul Hakim, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Di dalam Al-Quran, semua manusia disebut sebagai abdullah, yaitu hambanya Allah SWT. Tetapi, hambanya Allah itu, ada yang menyembah Allah dan ada yang tidak menyembah Allah. Orang yang menyembah Allah itu disebut Aabidu, yaitu yang berarti sebagai hamba-hamba Allah yang menyembah-Nya.

 

Allah adalah Dzat yang disembah. Ar-Rahman adalah Dzat yang memberikan kasih sayang. Oleh karena itu, manusia tidak mungkin tidak membutuhkan Tuhan, karena Allah lah yang memberikan nikmat, memberi kehidupan seluruh makhluk, mengatur segala sesuatu di alam semesta ini.

 

Nikmat yang dikaruniakan oleh Allah, bukan hanya bagi orang beriman saja yang menikmati. Orang yang tidak pernah beribadah pun juga dapat menikmati nikmat yang diberikan Allah. Itulah kenapa Allah itu Ar-Rahman, Dzat yang selalu memberikan kasih sayang kepada setiap makhluk-Nya.

 

Hamba-hamba Allah yang baik itu, atau disebut Ibadurrahman, kriterianya adalah:

 

Yang pertama, orang-orang yang apabila berjalan, dia tetap tenang, tidak sombong, dan memiliki rasa empati.

 

Yang kedua, orang-orang yang apabila berbicara kepada orang yang tidak tahu, dia akan menanggapinya dengan perkataan baik.

 

Oleh karena itu, kenapa ada pendidikan atau sekolah, yaitu untuk mendidik orang-orang yang tidak tahu atau belum memiliki pengetahuan dan mengisi ilmu supaya mereka menjadi lebih berpengetahuan.

 

Yang ketiga, orang-orang yang senantiasa terjaga di malam hari, dia yang tidak pergunakan seluruh malamnya untuk tidur, tetapi untuk beribadah pada Tuhannya, yaitu Allah SWT, bukan untuk tujuan bisnis, bukan untuk kesenangan atau hobinya, tapi memang sengaja bangun malam untuk beribadah pada Allah.

 

Yang keempat, orang-orang yang senantiasa memohon dan berdoa kepada Allah. Isi doanya: Ya Allah, hindarkan dari kami neraka jahanam. Bimbinglah kami pada jalan kebaikan.

 

Ketika kita hidup di dunia ini, kita punya keinginan yang sama, yaitu berada di tempat yang tenang, nyaman, dan menyenangkan. Inilah keinginan semua manusia.

 

Inilah yang ditekankan dalam Al-Quran. Jika engkau tidak mendapatkan tempat yang menenangkan di dunia ini, berusahalah jangan sampai di akhirat juga tidak tenang. Oleh karena itu, ketika kita berusaha mendapatkan tempat yang menenangkan di dunia ini, sebagai Ibadurrahman, maka kita akan berusaha untuk mendapatkan tempat yang membahagiakan di akhirat kelak.

 

Yang kelima, seorang Ibadurrahman, ialah orang-orang yang tidak melakukan dosa besar. Dalam hal ini, dosa besarnya meliputi: syirik, membunuh, dan berzinah. Inilah dosa-dosa besar yang nyata, meskipun di ayat lainnya ada dosa besar lain, misalnya kesaksian palsu, berani pada orang tua, dan contoh-contoh lainnya.

 

Inilah beberapa kriteria Ibadurrahman, dan mari kita berusaha untuk menerapkan hal-hal tersebut untuk menjadi hamba Allah yang baik dan selalu menyembah Allah.

Kegiatan Masjid Baitussalam BSD Pekan Ketiga Februari 2020

Asalamualaikum para jamaah Masjid Baitussalam The Green, BSD City yang dirahmati Allah. Berikut ini informasi terkait serangkaian kajian dan kegiatan rutin yang akan kami selenggarakan. Mari kita semakin meningkatkan ibadah dan ketaqwaan pada Allah SWT.

 

Hadirilah: Ngaji Nada dan Tartil yang diselenggarakan Majlis Ta’lim Az-Zahra setiap hari Selasa, Pkl. 09.30 – 11.30 WIB di Musholla Baitussalam, The Green, BSD City. Kegiatan ini InsyaAllah akan bersama Usth. Hj. Hayatun Nufus, SQ. Kegiatan ini khusus muslimah The Green.

 

Hadirilah: Kajian Magnet Rejeki yang diselenggarakan oleh Baitussalam dan OSB, setiap hari Selasa, Pkl. 09.00 – 11.00 WIB, di Masjid Baitussalam, The Green, BSD City. Kajian ini akan dibahas langsung oleh Penulis Buku “Kajian Magnet Rejeki”, yaitu Bpk. Ardi Gunawan.

 

Kajian Umum Muslimah dari Majlis Ta’lim Az-Zahra diadakan pada hari Rabu, 12 Februari 2020, Pkl. 09.00 – 11.00 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Kajian Umum Muslimah kali ini bersama narasumber Ust. Dr. Arrazy Hasyim, MA. dengan membahas Kajian Aqidah Ahlu Sunnah Waljama’ah.

 

Hadirilah: KHOTIB dan IMAM JUM’AH yang akan diselenggarakan pada hari Jum’at, tanggal 14 Februari 2020 di Masjid Baitussalam The Green, BSD City. Insya Allah kali ini akan diimami oleh Ust. Dr. Andi Rahman, MA.

 

Kajian Umum Sabtu Shubuh pekan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2020 di Masjid Baitussalam, The Green, BSD City. Kajian akan dimulai Ba’da Shubuh hingga selesai. Kajian Umum Sabtu Shubuh kali ini akan membahas Tazkiyatun Nafs dan Insya Allah akan dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Shodiq, MA.

 

QIYAMULLAIL di Masjid Baitussalam The Green, BSD City diselenggarakan pada Ahad, 16 Februari 2020, Pkl. 03.00 dini hari hingga selesai. Qiyamullail kali ini akan diimami oleh Ust. H. Salim Ghozali, SQ.

Kajian Islam Masjid Baitussalam BSD: Kebudayaan Islam

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Kebudayaan Islam. Kajian dibawakan oleh Dr. KH. Muhammad Haris Hakim, SH. MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Pada dasarnya, orang Islam adalah orang yang paling bertoleransi. Kewajiban bagi kita, adalah untuk saling mengingatkan. Dalam agama Islam itu, orang laki-laki tidak diperbolehkan untuk menggunakan emas, karena setelah bertahun-tahun dia menggunakannya, maka ia berpotensi terkena penyakit yang berat, seperti kanker, tumor, dan lain sebagainya. Perempuan diperbolehkan, karena mereka setiap bulan menstruasi, maka mereka tidak akan terkena efek negatif dari sentuhan logam mulia terhadap tubuhnya.

 

Berbicara tentang degradasi, kekuatan sunnah itu terlihat, bahwa orang-orang terdahulu di zaman Nabi, kalaupun menurut akal itu diperbolehkan tidak melanggar syariat, tetapi jika itu adalah simbol sebuah kebencian, maka mereka tidak akan mau mengambil emas itu. Hal ini berbeda dengan budaya eropa, ketika orang menikah, maka yang menjadi simbol kesetiaan itu adalah emas.

 

Inilah salah satu bukti bahwa ada upaya yang tanpa sadar, sebenarnya budaya itu menggeser kemanusiaan, menggeser hukum Islam, dan pada akhirnya orang tanpa sadar bahwa itu adalah suatu pelanggaran.

 

Selanjutnya, kita bisa melihat bahwa Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, setiap kali menghadapi perkawinan, ijab khobul itu disunnahkan membaca khotbah nikah. Islam menganjurkan kita untuk menikah, sehingga kita dapat memiliki banyak keturunan.

 

Dulu, pada zaman orde baru, pemerintah menganjurkan dua anak cukup. Ini sebenarnya bagian dari degradasi sunnah Nabi. Orang yang punya banyak itu, sebenarnya dia mempunyai keunggulan. Karena dia akan menjadi orang yang berbahagia, saat umat Nabi adalah yang terbaik dan terbanyak di antara umat-umat terdahulu.

 

Hal lainnya, Islam tidak menganjurkan kita minum maupun makan sambil berdiri. Sedangkan, saat kita ke pesta perkawinan, kita makan dan minum sambil berdiri. Karena telah terbiasa, kita melihat bahwa tidak ada yang salah dari hal tersebut. Di sini, budaya Islam terkalahkan lagi. Islam menganjurkan untuk makan sambil duduk, sedangkan budaya di pesta perkawinan orang-orang makan sambil berdiri.

 

Wahai Rasul, beritahukan padaku, kapan itu hari kiamat? Maka Rasulullah mengatakan, bahwa kiamat akan datang ketika seorang anak memperbudak orang tuanya.

 

Dalam Islam, derajat seorang ibu ditinggikan. Tetapi saat ini menjadikan kondisi terbalik. Membiarkan atau menyerahkan anak kepada seorang nenek, itu menjadi sesuatu yang biasa. Padahal, hal ini sebenarnya dilarang dalam Islam.

 

Ada suatu kisah yang menarik pada zaman Rasul. Ada seorang ayah yang mencuri uang milik anaknya. Kemudian, Rasul mengatakan, bahwa dirimu dan hartamu itu adalah milik bapakmu. Jadi, bukan hanya hartanya, tetapi jiwanya, raganya, dan hidupnya seorang anak adalah milik orang tuanya. Maka ayahnya tidak dihukumkan mencuri dan tidak berdosa, tetapi anaknya ditanya, kenapa bapaknya mencuri. Bisa jadi, bapaknya kurang merasakan perhatian dari anaknya.

 

Oleh karena itu, kecenderungan kita adalah memberi penilaian bahwa budaya yang ada di sekitar kita itu harus difilter. Tandanya kiamat itu, apabila ada api besar dari timur dan api itu membesar, menggiring manusia menuju ke barat. Jadi, apabila orang-orang timur, budayanya sudah tergiring menuju ke barat-baratan, maka akan terjadi degradasi sunnah Nabi dan lama-lama akan hilang.

 

Dengan demikian, yang paling penting bagi umat Islam, adalah kekuatan umat Islam adalah di Majelis Ta’lim, di mana umat Islam mampu melaksanakan hukum-hukum Islam dan menerapkan hidup yang baik sesuai nilai-nilai Islam.