Kajian Islam Fiqih Tematik Puasa Syawal

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Puasa Syawal. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Yusuf Siddiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Barang siapa yang masih memiliki hutang ketika puasa Ramadhan, berarti ia belum berpuasa Ramadhan sepenuhnya. Sempurnakan lah dulu puasa Ramadhan-nya, jangan yang lainnya dulu, jangan yang sunnah. Dengan demikian, puasa wajib harus didahulukan sebelum melakukan puasa sunnah Syawal.

 

Puasa wajib jika belum dilunasi itu seperti hutang. Hutang kepada Allah harus dilunasi terlebih dahulu. Bayar dahulu puasa Ramadhan-nya, sehingga dapat melakukan puasa Syawal.

 

Dalam hal ini, tidak ada istilahnya menjalankan puasa dengan niat yang dobel/ganda. Niat itu digunakan untuk membedakan antara ibadah yang satu dengan ibadah yang lainnya. Jika Anda menjalankan niat dobel, berarti tidak bisa membedakan antara dua ibadah.

 

Tujuan niat itu ada dua, yaitu untuk membedakan ibadah dengan kebiasaan sehari-hari, dan juga untuk membedakan antara ibadah yang sama. Itulah tujuan dari niat, sehingga tidak ada niat yang dobel.

 

Puasa Qadha harus diutamakan, sementara itu puasa Syawal adalah sunnah. Oleh karena itu, jika memiliki hutang puasa wajib, lebih baik dahulukan membayar puasa itu, karena jika belum membayar akan berdosa. Sedangkan, puasa sunnah jika tidak dijalankan tidak berdosa.

 

Kenapa disunnahkan puasa Syawal setelah Ramadhan? Tujuannya adalah ibadah sunnah itu untuk menyempurnakan ibadah wajib, karena kita tidak mengetahui apakah semua puasa Ramadhan kita diterima atau tidak, seperti halnya kita melakukan ibadah puasa tetapi hal lainnya masih dilanggar. Dengan demikian, bisa saja puasa wajib kita memiliki kekurangan, sehingga puasa sunnah Syawal dapat menyempurnakannya.

 

Ibadah sunnah itu mendekatkan diri kepada Allah, dan dapat mendatangkan cinta Allah. Jika puasa wajib, semua orang Islam melaksanakan puasa wajib. Sholat wajib, puasa, maupun zakat yang wajib, semua muslim menjalankannya. Tetapi, orang-orang yang menjalankan ibadah sunnah akan semakin mendapatkan cinta dari Allah.

 

Dalam menjalankannya, puasa sunnah Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Ramadhan, dan tidak harus berurutan harinya. Selain itu, puasa sunnah dapat dibatalkan jika seseorang tidak mampu meneruskannya karena ia bersifat sunnah.

 

Semoga ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah dan mendapatkan rahmat dan cinta dari Allah. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *