Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Mengenal Waliyullah. Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Ahmad Sodiq, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.
Waliyullah merupakah suatu isu yang menjadi isu sentral di kalangan umat Islam, karena setelah tidak ada Nabi, maka tidak ada lagi derajat yang lebih tinggi dari derajat Waliyullah. Oleh karenanya, menjadi penting untuk kita mengerti, siapa Waliyullah itu. Dan Waliyullah inilah yang semestinya menjadi rujukan utama dalam memahami dan mengerti persoalan-persoalan keagamaan yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Ada sebagian orang yang menganggap bahwa Waliyullah itu tidak ada, karena mereka tidak memahami kepada Al-Quran yang telah menjelaskan dengan jelas. Sesungguhnya Wali-wali Allah itu tidak memiliki rasa takut, rasa khawatir karena kuatnya iman dan kokohnya batin di hadapan Allah, sehingga tidak tersisa lagi ketakutan pada apapun dan siapapun kecuali hanya Allah.
Rasulullah bersabda, bahwa setiap zaman, umat-Nya yang terbaik itu ada lima ratus orang, dan ada empat puluh orang Wali Abdal. Nama Wali Abdal itu dari Rasulullah, yang artinya mengganti atau wali pengganti karena Beliau telah menggantikan seluruh keinginannya dengan keinginan Allah, orang yang sudah tidak memiliki keinginan pribadi, kecuali hal-hal yang hanya diinginkan Allah.
Tidak mungkin orang itu menjadi Wali, kecuali dia ditemui oleh Nabi Khidir AS, karena Nabi Khidir itu adalah yang memberikan keabsahan seorang Wali. Dan tidak mungkin orang itu menjadi Waliyullah, kecuali atas izin dari Rasulullah secara batin. Maka, tidak mungkin seseorang itu menjadi Waliyullah jika tidak pernah bertemu Rasulullah di mimpinya.
Sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, tunjukkan lah padaku, perbuatan Wali itu seperti apa.
Rasulullah menjawab, bahwa orangnya itu mampu memaafkan orang-orang yang mendzalimi dia. Tingkat kesabarannya sangat tinggi, sehingga ia akan mampu memaafkan meskipun ia didzalimi. Waliyullah itu selalu membalas kebaikan pada orang-orang yang bersikap buruk. Selain itu, Waliyullah juga selalu berbagi ke orang lain, apa yang dimilikinya atau yang diterimanya dari Allah.
Oleh karena itu, tiga ciri Waliyullah adalah:
- Memaafkan orang yang dzalim
- Membalas kebaikan pada orang yang berlaku buruk
- Selalu berbagi apa yang telah Allah karuniakan padanya
Jika Wali tidak ada, maka suatu tempat itu biasanya akan mengalami bencana. Sedangkan, jika masih ada Wali, maka Allah akan menerima doa Wali ini dan akan menahan bencana.