Kajian Islam Tafsir Tematik Surat Al-Ahzab

Kajian Umum Sabtu Shubuh Masjid Baitussalam The Green, BSD City pada pekan yang lalu membahas tentang Kandungan Ayat 36-43 Surah Al-Ahzab Kajian dibawakan oleh Ust. Dr. H. Andi Rahman, MA. Berikut ini cuplikan ulasan dalam Kajian Umum tersebut.

Inilah beberapa kandungan dari Ayat Surah Al-Ahzab.

 

Siapapun orangnya yang beriman, laki-laki ataupun perempuan, ketika Allah sudah memberikan keputusan, atau ketika Rasul sudah memberikan keputusan, ia tidak punya pilihan kecuali menerima apa yang Allah putuskan.

 

Ayat ini menyampaikan bahwa jika Allah dan Rasul sudah memberikan keputusan terhadap sesuatu maka kita harus menerimanya. Ketika Allah menyatakan haram makan babi, maka haram saja dan janganlah dimakan. Lalu, kenapa diharamkan? Tentunya terdapat hikmahnya, dan kita bisa mencari hikmah di balik ketentuan Allah itu tanpa harus membantahnya. Ketika Allah mengharamkan sesuatu itu pasti ada mudaratnya.

 

Jika yang menyatakan adalah sahabat, maka kita boleh ambil atau kita boleh tidak ambil. Namun, barang siapa yang membantah Allah dan Rasul maka berada dalam kesesatan yang nyata.

 

Dalam konstruksi Fiqih, segala sesuatu yang sudah berlaku, jika Nabi tidak melarang maka dia tetap berlaku. Ketika Nabi melarang hal itu, maka aturan itu yang kita gunakan.

 

Contohnya, aturan Tabanni ini sudah ada saat itu, dan Nabi belum mengatur, maka berlaku pada saat itu. Anak angkat statusnya sama dengan anak kandung.

 

Nabi Muhammad menikah dengan Zainab langsung tanpa wali maupun saksi, karena walinya langsung oleh Allah. Ibu Aisyah menikah dengan Nabi ada walinya, Abu Bakar, dan saksinya orang-orang sekitar Abu Bakar. Lalu, apa hikmah menikahnya Nabi dengan Zainab? Hikmahnya adalah membatalkan tradisi Tabanni.

 

Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang beriman, yaitu orang yang beriman meyakini bahwa tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad. Orang yang beriman juga banyak berdzikir, selalu mengingat dan menyebut Allah. Dan yang terakhir, orang-orang yang beriman selalu memiliki rahmat sebagaimana Allah memiliki rahmat kepada mereka. Rahmat orang yang beriman merupakan tindakan yang baik kepada pasangannya, kepada keluarga, anak, teman-temannya, tetangga, dan orang-orang lain di sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *